Manajemen operasional
Manajemen Operasional adalah
usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja,
mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses
tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi
Ü Menghasilkan barang dan jasa.
Ü Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
Ü Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi
Ü Proses produksi dan operasi.
Ü Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
Ü Perencanaan.
Ü Pengendalian dan pengawasan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
Ü Seleksi dan perancangan disain produk
Ü Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Ü Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
Ü Rancangan tata letak dan arus kerja
Ü Rancangan tugas pekerjaan
Ü Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
Ü Penyusunan rencana produk dan operasi
Ü Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Ü Pemeliharaan mesin dan peralatan
Ü Pengendalian mutu
Ü Manajemen tenaga kerja (SDM)
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
Ü Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
Ü Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
Ü Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
Ü Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
Ü Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
Ü Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
Ü Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
Ü Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.
Keputusan Perencanaan Strategis :
Ü Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
Ü Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
Ü Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.
Pengertian Sistem Produksi :
Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
Ü Proses produksi yang kontinyu
Ü Proses produksi terputus-putus
Ü Proses produksi bersifat proyek
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian.
Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi
Ü Menghasilkan barang dan jasa.
Ü Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
Ü Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi
Ü Proses produksi dan operasi.
Ü Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
Ü Perencanaan.
Ü Pengendalian dan pengawasan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
Ü Seleksi dan perancangan disain produk
Ü Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Ü Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
Ü Rancangan tata letak dan arus kerja
Ü Rancangan tugas pekerjaan
Ü Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
Ü Penyusunan rencana produk dan operasi
Ü Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Ü Pemeliharaan mesin dan peralatan
Ü Pengendalian mutu
Ü Manajemen tenaga kerja (SDM)
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
Ü Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
Ü Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
Ü Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
Ü Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
Ü Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
Ü Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
Ü Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
Ü Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.
Keputusan Perencanaan Strategis :
Ü Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
Ü Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
Ü Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.
Pengertian Sistem Produksi :
Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
Ü Proses produksi yang kontinyu
Ü Proses produksi terputus-putus
Ü Proses produksi bersifat proyek
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe
:
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Ü Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
Ü Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
Ü Harga bukan masalah dalam pemasaran.
Ü Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.
PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.
Perencanaan Pabrik :
Ü Penentuan lokasi pabrik
Ü Perencanaan bangunan pabrik
Ü Penyusunan peralatan pabrik
Ü Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.
Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
Ü Lingkungan masyarakat
Ü Kedekatan dengan pasar
Ü Tenaga kerja
Ü Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
Ü Fasilitas dan biaya transportasi
Ü Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
Ü Harga tanah
Ü Dominasi masyarakat
Ü Peraturan tenaga kerja
Ü Rencana tata ruang
Ü Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
Ü Tingkat pajak
Ü Cuaca/iklim
Ü Keamanan
Ü Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
þ Dekat dengan pasar
þ Dekat dengan sumber bahan baku saja
þ Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
Ü Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
Ü Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
Ü Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
Ü Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
Ü Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
Ü Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
Ü Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Ü Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
Ü Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
Ü Harga bukan masalah dalam pemasaran.
Ü Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.
PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan efektif dan efisien.
Perencanaan Pabrik :
Ü Penentuan lokasi pabrik
Ü Perencanaan bangunan pabrik
Ü Penyusunan peralatan pabrik
Ü Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.
Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
Ü Lingkungan masyarakat
Ü Kedekatan dengan pasar
Ü Tenaga kerja
Ü Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
Ü Fasilitas dan biaya transportasi
Ü Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
Ü Harga tanah
Ü Dominasi masyarakat
Ü Peraturan tenaga kerja
Ü Rencana tata ruang
Ü Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
Ü Tingkat pajak
Ü Cuaca/iklim
Ü Keamanan
Ü Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
þ Dekat dengan pasar
þ Dekat dengan sumber bahan baku saja
þ Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
Ü Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
Ü Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
Ü Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
Ü Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
Ü Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
Ü Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
Ü Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.
Manajemen pemasaran
Pengertian Manajemen
Pemasaran Menurut Para Ahli - Manajemen Marketing Dalam
dunia usaha yang semakin bersaing, tantangan yang dihadapi para produsen barang
akan semakin berat dalam usahanya untuk memasukkan barangnya ke arena
pertukaran. Segala usaha di bidang pemasaran (marketing) harus ditempuh
sehingga penggarapan secara sungguh-sungguh agar tidak terlempar ke luar
"percaturan" akibat semakin banyaknya orang yang sama dalam bidang
yang telah digarap. Dalam persaingan yang semakin ketat, kegiatan peningkatan
produksi tidak lagi dipandang sebagai masalah yang berat dibandingkan dengan
kegiatan memasarkan barang yang dihasilkannya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa keberhasilan dalam memasarkan merupakan kunci keberhasilan dari suatu
perusahaan.
Kegiatan pemasaran
memiliki nilai positif baik dilihat dari sisi konsumen maupun dari sisi
produsen. Dari sisi konsumen, pemasaran dipandang sebagai kegiatan yang dapat
menawarkan berbagai alternatif alat pemuas kebutuhan, sehingga nilai kepuasan
itu sendiri bertambah besar. Dari sisi produsen, pemasaran sebagai kegiatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan konsumen. Oleh karena
itu, pemasaran sesungguhnya bukan sematamata berkaitan dengan kepentingan
produsen saja melainkan juga kepentingan konsumen.
Pemasaran merupakan
salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Arti
pemasaran biasanya sering disalah artikan dengan pengertian penjualan,
perdagangan dan distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan
satu bagian dari aktivitas pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran
dimulai jauh sebelum barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan
tetapi bagaimana dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Sehingga sejak orang
mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak definisi-definisi pemasaran yang
dikemukakan. Definisi tersebut awalnya menitikberatkan pada barang, kemudian
pada lembagalembaga yang diperlukan untuk melaksanakan proses penjualan, dan
pada fungsi-fungsi yang dijalankan untuk memungkinkan dilakukannya transaksi
pemasaran.
Pengertian pemasaran.
Menurut American
Marketing Association:
Pemasaran merupakan
suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi
sejumlah ide, barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu
memuaskan tujuan individu dan organisasi.
Sedangkan menurut Philip
Kotler:
Pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Pengertian tersebut
bersandar pada konsep inti pemasaran, yang meliputi: kebutuhan (needs),
keinginan (wants) dan permintaan (demands); produk (barang, jasa, dan gagasan);
nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan;
pasar; serta pemasar dan prospek.
Konsep inti pemasaran di
atas beroperasi di dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai
konsekuensi sosial dari perusahaan, tetapi juga dibatasi oleh sumber-sumber
dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada. Bagi pemasaran, perubahan
lingkungan dapat merupakan tantangan baru yang memerlukan tanggapan dan cara
penyelesaian yang baru pula, atau sebaliknya dapat berupa suatu peluang atau
kesempatan untuk mengembangkan usaha.
Sehubungan dengan hal
itu, dibutuhkan suatu keahlian yang mampu memilah dan melaksanakan kegiatan
pemasaran dalam pencapaian tujuan perusahaan serta dalam menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan. Kegiatan pemasaran ini harus dikoordinasikan dan
dikelola dengan cara yang benar, maka dikenalilah istilah manajemen pemasaran.
Manajemen pemasaran
adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan
pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Titik berat diletakkan
pada penawaran perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut
serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif
untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.
Jadi, manajemen
pemasaran dirumuskan sebagai suatu proses
manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Kegiatan ini bertujuan
menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa,
atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan
kebudayaan. Proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh penjual, maupun
pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi
dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari
perilaku konsumen, dan sebaliknya sikap dan perilaku konsumen dipengaruhi
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuai dengan produk yang ditawarkan
perusahaan.
Pengertian
manajemen produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam,
sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara
efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau
jasa.
Pengertian
produksi
Produksi adalah penciptaan atau penambahan nilai
suatu barang, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga
lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Proses
produksi
Kelangsungan hidup
Ø Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk
barang-barang. Dalam proses produksi ini walaupun terjadi perubahan model,
susunan dan funsi alat-alat mesin yang dipakai tidaklah berubah.
Ø Produksi yang terputus-putus
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan
sehingga harus mengatur kembali alat-alat, mengubah alat-alat, dan penyesuaian
terus-menerus yang dilakukan sesuai dengan tuntutan produk yang dihasilkan.
Teknik
a. Proses Ekkstraktif
suatu proses pengambilan secara langsung dari alam.
contohnya : kayu, ikan dan pertambangan.
b. Proses analitis
suatu proses pemisahan bahan-bahan. contohnya :
minyak mentah diubah menjadi minyak bersih.
c. Proses Pengubahan
proses perubahan bentuk seperti perabotan rumah
tangga.
d. Proses Sintetis
proses mencampur dengan bahan-bahan lain seperti
bahan kimia.
e. proses assembling
proses merangkaikan beberapa produk jadi atau
setengah jadi menjadi produk baru seperti IPTN.
5.Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus
diambil, dibedakan menjadi :
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung
resiko
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak
pasti
Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul
karena
pertentangan dengan keadaan lain.
Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan
Utama, yaitu :
Proses
Keputusan dalam proses ini menentukan proses fisik
maupun fasilitas yang dipakai untuk memproduksi barang atau jasa.
Kapasitas
Keputusan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya
kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan keputusan dalam
bidang produksi, menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak jumlah pemesanan,
dan kapan pemesanan dilakukan.
Tenaga Kerja
Penentuan dan pengelolaan tenaga kerja dianggap
penting dalam manajemen produksi. Keputusan tentang tenaga kerja meliputi
pengkajian, pelatihan, penempatan dan supervise.
Mutu/Kualitas
Ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang besar
terhadap mutu, kualitas barang maupun jasa yang dihasilkan.
Fungsi
dan sistem produksi dan operasi
Fungsi produksi dan operasi
Ada empat fungsi penting dalam produksi dan operasi,
yaitu :
Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang
digunakan untuk pengolahan masukan.
Jasa penunjang, merupakan sarana berupa
pengorganisasian yang diperlukan untuk penetapan teknik atau metode yang akan
dijalankan sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan
pengorganisasian dari kegiatan operasi dan produksi yang akan dilakukan dalam
suatu dasar waktu atau periode tertentu.
§ Pengendalian, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan yang sesuai dengan rencana, sehingga maksud dan tujuan
penggunaan dan pengolahan masukan dapat dilaksanakan.
Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan
unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, serta menyeluruh dalam
penggabungan masukan dan pengeluaran.
8.Lokasi dan lay out pabrik
Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang
harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang
tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen,
mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan
mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam
pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya transportasi yang tinggi, kekurangan
tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan
baku yang cukup.
Perencanaan layout merupakan salah
satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan
suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada
dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan
jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya
produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri
dari process layout, product layout, dan fixed
position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut.
Adapun perangkat lunak yang diperlukan bagi penyusunan layout
adalah: CRAFT, COFAD, PLANET, CORELAP dan ALDEF.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
Lokasi Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar
sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan,
faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor utama dan faktor bukan utama. Faktor
utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga
kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti
rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan,
kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan,
terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk
tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah.
Penentuan Layout Pabrik Sebagaimana
diketahui bahwa layout yang dipergunakan dalam sebuah pabrik
akan mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat produktivitas perusahaan.
Oleh karena itu penentuan layout pabrik harus disesuaikan
dengan kondisi perusahaan. Untuk menentukan layout pabrik
dengan baik, maka perlu diadakan persiapan-persiapan yang matang, diantaranya,
Pertama, data yang diperlukan meliputi jumlah dan jenis produk, komponen
produk, urutan pelaksanaan proses produksi, mesin dan peralatan informasi
mesin, instalasi yang diperlukan, luas gedung dan perbandingan
perencanaan layout. Kedua, analisis urutan operasi dan Ketiga
Teknik kesimbangan kapasitas.
Manajemen SDM
Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian integral dari setiap perusahaan
atau setiap organisasi besar yang bisa anda temukan sehari-hari.
Istilah
Manajemen Sumber Daya Manusia, di sisi lain, merujuk kepada departemen yang
menaungi kerja sistem hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan, atau
organisasi.
Jadi
intinya, departemen ini terlibat dalam segala hal yang berkaitan dengan
kesejahteraan, pendidikan karyawan, perekrutan tenaga kerja, dan analisis terhadap
kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan karyawan
Secara
definitif bisa dikatakan bahwa MSDM adalah sebuah singkatan yang berkaitan
secara langsung dengan fungsi organisasi yang mengatur berbagai topik seperti
manajemen kinerja, kesehatan karyawan, kompensasi, gaji, pengembangan
organisasi, keamanan, pelatihan pekerja, administrasi karyawan, dan komunikasi
karyawan.
Tanggung
Jawab Melekat
Bicara tentang sebuah sistem yang mengatur hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan tentu juga akan berbicara mengenai kegiatan utama yang melibatkan kerja MSDM.
Bicara tentang sebuah sistem yang mengatur hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan tentu juga akan berbicara mengenai kegiatan utama yang melibatkan kerja MSDM.
Berikut
beberapa tanggung jawab kerja yang melekat pada bidang seperti MSDM:
• Desain
Organisasi
• Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
• Pengaturan staff/pekerja
• Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan
• Pengembangan organisasi dan karyawan
• Manajemen penilaian kinerja tenaga kerja
• Pengaturan staff/pekerja
• Pengaturan sistem penghargaan, asas manfaat, dan kepatuhan
• Pengembangan organisasi dan karyawan
Melihat
Lebih Dekat Tangung Jawab MSDM
Apa yang telah kita lihat sejauh ini adalah gambaran umum mengenai jenis tanggung jawab yang melekat di bawah MSDM. Tentu saja pada intinya ada bidang fokus yang meluas dan menjadi tanggung jawab yang mesti dikelola oleh MSDM.
Apa yang telah kita lihat sejauh ini adalah gambaran umum mengenai jenis tanggung jawab yang melekat di bawah MSDM. Tentu saja pada intinya ada bidang fokus yang meluas dan menjadi tanggung jawab yang mesti dikelola oleh MSDM.
Bidang-bidang
tersebut meliputi beberapa rincian tanggung jawab, seperti:
•
Pengorganisasian tugas. Ini terkait langsung dengan desain dan struktur
organisasi dalam sebuah departemen atau kelompok. Fungsi yang melekat pada
pengorganisasian tugas meliputi identifikasi fungsi pekerjaan, kompetensi, dan
ketrampilan individu; tinjauan atas masalah organisasi dan memberikan
rekomendasi perbaikan; dan terakhir, memimpin perubahan dan reorganisasi bila
dibutuhkan.
•
Pengorganisasian sumber daya. Pada poin kedua ini ada beberapa tanggung jawab
yang diemban oleh MSDM, diantaranya menganalisa kebutuhan staf,
menyewa/merekrut karyawan, pengembangan karyawan, pengembangan karyawan.
Selain
itu, pengorganisasian sumber daya juga terkait dengan penyebaran iklan
rekrutmen dan wawancara, sampai kepada pengelolaan kontrak kerja. MSDM juga
bertanggung jawab mengelola pemberhentian karyawan, orientasi karyawan,
pensiun, dan pengunduran diri.
•
Manajemen kinerja. Ini berkaitan langsung dengan kriteria yang dipakai untuk
menentukan penilaian terhadap kinerja karyawan.
Artinya
MSDM akan memonitor, mengukur, mengevaluasi dan mendokumentasikan kinerja dan
hasilnya terhadap kemajuan/kemunduran organisasi.
Poin ini
juga mengisyaratkan bahwa MSDM merupakan bagian dari sistem yang bertugas
mengidentifikasi masalah kinerja, dan mengkoordinasikan serta memfasilitasi
tindakan pendisiplinan bila diperlukan.
•
Pengembangan karyawan. Bagian ini terkait dengan segala hal tentang
pengembangan karir, pelatihan dan pembinaan, serta memantau proses pelatihan
dan hasilnya. Bagian ini sekaligus juga mengimplementasikan sejumlah analisis
tentang kebutuhan pelatihan.
•
Manajemen penghargaan. Bagian ini mengisyaratkan sejumlah tanggung jawab dalam
membangun sistem pengupahan yang seadil-adilnya.
Ini juga
terkait dengan perencanaan sistem keingan seperti pembayaran berdasarkan
insentif tertentu,
pembagian
keuntungan berdasarkan kompetensi, kontribusi, maupun kinerja. Tanggung jawab
soal pembagian pensiun dan bonus juga dicakup oleh poin ini.
Ada
lebih banyak cakupan tanggung jawab yang mesti diemban oleh MSDM, yang tentu
saja terkait dengan dokumentasi prestasi karyawan, keamanan pekerja, dan juga
kesehatan karyawan.
Dengan
memahami sejumlah fungsi di atas, Anda akan melihat bahwa peran MSDM sangat
krusial karena meliputi seluruh aspek pengaturan aset perusahaan atau
organisasi yang hadir dalam bentuk pekerja/karyawan.
Tugas
MSDM adalah mengatur dan memastikan supaya jembatan yang menghubungkan
perusahaan dan karyawan bisa terbangun dengan baik, kokoh, dan mendatangkan
manfaat besar bagi perusahaan.
Manajemen keuangan
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana
mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena
keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi
unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan
suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen
keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk
merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer
keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Fungsi Manajemen Keuangan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen
Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana
pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari
perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana
perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan
mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi
serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal
atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi
tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
Tujuan Manajemen
Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar
dari tindakan yang tidak diinginkan.
Analisis Sumber Dana dan
Penggunaannya
Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang
sangat penting bagi manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui
bagaimana dana digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang
menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa
digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah
analisis rasio dan proporsional.
Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah
laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan
tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang
mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan
menjadi enam jenis yaitu:
1. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
2. Rasio Leverage, rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh
pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
3. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk
mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio
aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada
berbagai jenis harta.
4. Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan
untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan
terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
5. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan
ekonomi dan industri.
6. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran
prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan
kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.
Pengertian Modal
Istilah "modal" biasa diartikan bermacam-macam, istilah
modal dalam pembelanjaan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: modal
aktif dan modal pasif. Modal aktif merupakan kekayaan atau penggunaan dana, sedangkan
modal pasif merupakan sumber dana.
Manajer Keuangan
Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam
mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga
bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan.
Referensi: